Pertukaran Pelajar SMKN 1 Surabaya Dengan Scadow - Gymnasium Berlin, Jerman

Unknown


PERTUKARAN PELAJAR ANTARA DELEGASI PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
(SMK NEGERI 1, SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 20 SURABAYA)
DENGAN SCHADOW - GYMNASIUM BERLIN - JERMAN
TANGGAL 4 SD. 24 SEPTEMBER 2011

Sebagai tindaklanjut dari program kemitraan antara Indonesia � Jerman yang telah difasilitasi oleh South East Asian Ministry of Education Organization Regional Open Learning ( SEAMOLEC) melalui program school partnership 2010 yang telah dituangkan dalam sebuah MOU dan telah ditandatangani pada tanggal 30 Agustus 2010, maka kegiatan pertukaran pelajar antara Schadow Gymnasium dengan SMK Negeri 1, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 20 Surabaya, dimana delegasi dari Jerman yang terdiri dari Kepala Sekolah (Mr. Harald Mier, satu guru bidang studi Geografi dan Matematika (Mrs. Jana Lauckner), satu guru bidang studi Matematika dan Fisika (Mr. Wolfram) serta 15 siswa telah terlaksana dengan baik pada tanggal 1 � 20 April 2011.

Sesuai dengan kesepakatan, pertukaran pelajar ini dilaksanakan dalam 2 tahun sekali, maka sebagai kunjungan balasan siswa SMK Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 1 Surabaya, dan SMA Negeri 20 Surabaya mengirimkan delegasinya ke Schadow Gymnasium Berlin-Jerman mulai tanggal 4 � 24 September 2011. Berikut ini adalah agenda kegiatan yang terkait dengan program tersebut :

Persiapan, Sabtu 03 September 2011
Rombongan berangkat dari airport Juanda pada jam 06:00 wib dan melakukan koordinasi dan persiapan di Jakarta Airport Hotel yang dihadiri oleh Bapak Dr. Gatot Hari Prijowirjanto, Direktur SEAMOLEC bersama keluarga dan tim. Pada kesempatan itu rombongan mendapat bimbingan dan pengarahan tentang bagaimana hidup dan belajar di Jerman. Karena ada 5 peserta (3 Kepala Sekolah, 1 Guru dan 1 Siswa) yang passport dan visanya belum selesai, maka rombongan dibagi 2 sehingga rombongan pertama yang berangkat adalah 18 orang terdiri dari 14 siswa dan 3 Guru.

Minggu, 04 September 2011
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 17 jam, ditambah transit di Singapore dan Istanbul, akhirnya jam 11.30 waktu Berlin rombongan sampai di bandara Tegel - Berlin. Penyambutan dan penjemputan yang luar biasa dengan tulisan Welcome oleh siswa - siswi Schadow Gymnasium disertai keluarga masing-masing sebagai host family. Suasana gembira dapat dirasakan oleh keduabelah pihak, sehingga sedikit menimbulkan perhatian public. Dalam acara penjemputan hadir pula Bapak Yul Nazaruddin, atase Pendidikan di KBRI Berlin � Jerman beserta staff.

Senin, 05 September 2011
Udara dingin disertai turun hujan gerimis membuat cuaca cukup berat bagi kami, tetapi itu tantangan yang belum pernah kami rasakan di Indonesia. Jam 07:30 a.m, kami berangkat dari Home Stay untuk berkumpul di sekolah, dimana masing � masing siswa dan Guru mendapatkan jadwal sendiri � sendiri (by name). Sekitar jam 10:00 a.m mengikuti upacara penyambutan di Aula, yang dihadiri oleh Pak Yul Nazaruddin dan Bapak Tavip dari KBRI, guru - guru, serta siswa � siswi dari Schadow Gymnasium.

Selasa, 06 September 2011
Rombongan kedua berangkat dari Jakarta. Sementara suasana di Berlin saat itu15 derajat membuat siswa � siswi serta Guru merasakan kedinginan. Walau demikian, semua dapat mengikuti pelajaran dengan baik sesuai jadwal yang telah diterima. Pukul 01:30 p.m, rombongan mendapat sambutan dari Kepala Distrik Zehlendorf (Norbert Kopp, Mayor of Berlin � Zehlendorf) dengan mendapatkan undangan kehormatan untuk makan siang bersama di Rathaus. Rombongan dari Surabaya didampingi oleh Ibu Cahya Kusuma dari SEAMOLEC dan Bapak Yul Nazaruddin, atase Pendidikan. Siswa mendapat souvenir berupa topi dari Walikota.

Rabu, 07 September 2011
Rombongan kedua sampai di airport Tegel � Berlin sekitar jam 10:35 a.m waktu Berlin. Sementara rombongan pertama masuk sekolah seperti biasa dengan host Brother/Sister nya masing-masing. Siangnya sekitar pukul 2.30 p.m rombongan pertama dan kedua bertemu dan melakukan city tour dengan boat, artinya keliling kota Berlin dengan kapal. Kami menyusuri Sungai Spree. Dengan ini kita bisa melihat hampir seluruh kota Berlin, mulai dari Kantor Kanselir, kantor Presiden dan masih banyak lagi. Setelah itu pulang ke rumah masing-masing, sementara 3 Kepala Sekolah di The Diakonie Hotel Zehlendorf, Gartenstr, at 14163 Berlin.

Kamis, 08 September 2011
Udaranya setiap hari selalu dingin sekitar 110 C pada pagi hari dan 180 C pada siang hari. Kami pergi ke sekolah seperti biasa. Siangnya kami pergi mengunjungi BMW motor Factory, satu-satunya perusahaan BMW di dunia yaitu di Berlin. Dipandu oleh guide yang menjelaskan tentang seluruh seluk beluk produksi motor dan mobilnya. Setelah itu kami ke ALLIANZE forum tempat nya para menteri rapat dekat Brandengburger Tor. Dalam acara tersebut kami melihat pameran pendidikan dan diantaranya terdapat foto � foto kegiatan waktu Delegasi Schadow Gymnasium Berlin berkunjung ke Surabaya tanggal 1 � 20 April 2011 dengan thema �Pertukaran Pelajar Indonesia - Jerman�.

Jum�at, 09 September 2011
Sekolah seperti biasa, dan kemudian siangnya kita berkunjung kantor Kedutaan RI yang beralamat di Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin. Kita bermain gamelan bersama, sambutan dari pak Yul, Herr Mier dan kepala sekolah dari 3 sekolah. Kemudian kami yang muslim pergi ke masjid, untuk sholat jumat. Masjid disana bukan berbentuk bangunan masjid, tapi 2 buah rumah/ wohnung digabungkan menjadi satu. Seluruhnya orang Indonesia yang sekolah, atau bekerja di Berlin dan sekitarnya sholat Jum�at disana. Kami makan siang di Kedutaan dengan menu soto ayam, dan pulang dari masjid kita diberi bubur ketan hitam, serasa di kampung sendiri. Setelah itu kegiatan bebas bersama masing2 host family.

Sabtu - Minggu, 10 � 11 September 2011
WEEKEND BERSAMA KELUARGA. Masing � masing mempunyai acara khusus dengan anggota keluarganya masing � masing. Ada yang keluar kota bersama, ada yang bermain dan makan malam bersama, ada yang mengunjungi keluarga lain. Dan pada hari Minggu, 11 September 2011 ke 3 Kepala Sekolah kembali ke tanah air, setelah mendapat jamuan acara dan makan � makan bersama Staff Kedutaan dan Kepala Sekolah beserta staff dari Shadow Gymnasium.

Senin - Rabu, 12 � 14 September 2011
Kami pergi ke kota Postdam merupakan ibukota dari Bundesland Brandenburg. Kurang lebih 50 menit perjalanan ditempuh dengan kereta dan bus. Kita belajar di GFZ (Geo Forschung zentrum) tempat penelitian alam. Kita diberi materi seismologi dan magnetic field selama 3 hari kedepan.
Setelah mendapatkan materi, kami juga mendapatkan makan siang gratis, dengan 1 kupon untuk 1 makanan dan 1 minuman. Ada beberapa orang Indonesia yang dapat kami temui disana, mereka sedang menempuh study S3. Pada hari ini kami juga melakukan penelitian tentang beberapa gejala magnetic di bumi dsb.
Setelah mendapat hasil penelitian dan melakukan eksperiment dengan membentuk kelompok kerja, kami mendapat giliran untuk mempresentasikan apa yang kita dapatkan selama 3 hari dihadapan guru � guru besar dari Postdam University, guru � guru dari delegasi Surabaya maupun guru � guru serta siswa � siswi Schadow Gymnasium. Semuanya berjalan lancar dan merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Kami mendapat souvenir dari GFZ dan kami say thanks and goodbye.

Kamis, 15 September 2011
Sekolah seperti biasa. Namun siangnya kami berkumpul di kelas Geografi, untuk menyaksikan anak-anak Schadow presentasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Dalam kesempatan kegiatan sehari � hari kami berusaha untuk menggunakan bahasa Jerman maupun Inggris dengan semaksimal mungkin.

Jumat, 16 September 2011
Sekolah libur karena ada kegiatan school party. Kami memanfaatkan waktu ini untuk melakukan perjalanan Berlin Tour City dengan masing � masing host family. Kami bertemu kembali semuanya jam 1.00 p.m di Reichstag. Tempat para pemimpin Jerman. Kita bisa masuk, melihat tempat rapat, tempat yang rusak akibat perang dunia 2. Trus kita juga bisa naik ke kubah kaca yang sangat indah. Kami dapat melihat kota Berlin dari atas.

Sabtu � Minggu, 17 � 18 September 2011
Tour ke Dresden start dari Sekolah jam 8:30 a.m dengan menggunakan bus yang sangat bagus. Kami menikmati perjalanan sampai ke Dresden, kami masuk hotel. Kemudian melanjutkan melihat keindahan alam dan panorama kota Dresden. Bangunanya sangat artistic, tua dan terawat dengan bagus, kota tua akibat perang dunia, tetapi mereka membangun kota itu lagi, seperti kerajaaan besar dimasa itu. Kami mendapatkan guide tour yang sangat bagus dengan berbahasa Inggris. Malamnya kami menikmati perjalanan boat trip keliling Dresden. Keliling kota dengan kapal, dimalam hari, sangat dingin udaranya, diiringi musik khas jerman, yang dimainkan oleh orang2 tua. Satu malam kami menginap.
Pagi harinya, masih di Dresden, kami langsung check out setelah sarapan pagi di hotel. Kemudian kami melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi museum Gruenes Gewolbe (tempat pameren perhiasan raja), pameran lukisan, ada yang ke Gerja tua dll. Setelah itu kita pulang ke Berlin, di sore harinya. Mulai dari hotel dan selama dalam perjalanan pulang hujan turun.

Senin, 19 September 2011
Kami kembali mengikuti kegiatan pembelajaran di Sekolah. Setelah mengikuti pelajaran sampai jam 11:00 a.m, rombongan Indo pergi ke Madame Tussaud tempat patung lilin orang2 terkenal. Setelah itu belanja dan jalan � jalan sambil membeli souvenir dan pulang.

Kamis, 20 September 2011
Kami bertemu dengan semua anggota di kelas Geografi lagi, membahas tentang salah satu daerah di Afrika. Kami juga disuruh menjelaskan sedikit tentang apa yang kita tahu mengenai daerah tersebut. Selanjutnya mengerjakan tugas kelompok dengan membuat skema atau diagram untuk menjelaskan tentang kejadian � kejadian alam yang telah kami diskusikan bersama. Setelah itu kami pergi ke Gendamenmarkt, daerah di tengah kota Berlin yang cukup indah dan bersejarah. Kami melanjutkan ke Fassbender & Rausch, tempat produsen coklat terbaik di Eropa. Kita kumpul lagi ke Gendamenmarkt dan pulang.

Rabu, 21 September 2011
Sekolah seperti biasa, tapi siangnya beberapa orang pergi ke KUDAM, pusat shopping street di Berlin. Beberapa dari kami ada yang tersesat karena terlalu banyak jalan. Akhirnya kami dapat kembali ke sekolah untuk mengikuti kelas olahraga, kami bermain badminton. Ruame, banyak siswa yang ikut kelas ini. Ada yang main ganda, single dll. Setelah itu kami pulang.

Kamis, 22 September 2011
Kami sekolah seperti biasa, dan jam 01:30 kami ada acara perpisahan dengan beberapa pertunjukan karya seni seperti permainan piano dan permainan band di Aula Schadow. Kami diberi sertifikat, dan ada sambutan dari pihak Schadow Gymnasium, Kedutaan dan perwakilan dari 3 sekolah dari Surabaya. Setelah itu acara dengan masing2 host family. Malamnya kami mengadakan farewell party / dinner bersama maing � masing keluarga, makan minum dan ada sambutan dari kita, Indonesia group mengucapkan impressionnya, terimakasih dan permohonan maaf atas kekhilafan kami selama ini. Saat ini mulai terasa bahwa kami akan segera berpisah. Malam yang sangat indah dan berkesan bagi kami semua, dan diantara kami ada yang menangis, karena saling memberikan kesan dan pesan selama bersalam selama 3 minggu.

Jumat, 23 September 2011
Kami mengikuti pelajaran pada hari terakhir sebelum pulang, setelah itu kami mengadakan briefing khusus tim Indonesia. Setelah itu kami memanfaatkan sisa waktu untuk perpisahan dengan keluarga masing - masing.

Sabtu � Minggu, 24 � 25 September 2011
Kami sudah siap semua, berkumpul di Bandara TEGEL � BERLIN dengan diantar oleh keluarga masing � masing, kami mengucapkan salam. Kami sedih, haru, tangis, bahagia, tumpah menjadi satu bersama keramaian bandara TEGEL. Kami saling berpelukan, berterimakasih atas penerimaan yang baik dalam 3 minggu ini. Akhirnya kamipun meninggalkan Berlin dengan segala kenangan dan harapan akan datang kembali ke Berlin.

Hasil Kunjungan :
Hasil kunjungan para delegasi dari Surabaya mempunyai nilai yang sangat positif, terutama di bidang science, bahasa ( Inggris dan Jerman), pengetahuan, teknologi dan informasi serta seni dan budaya . Para siswa belajar untuk bersikap aktif dalam mengikuti pelajaran, mendiskusikan materi � materi pelajaran dengan serius, belajar kerja kelompok, memanfaatkan referensi buku � buku yang sangat berkwalitas, system belajar yang sangat bagus, belajar presentasi dengan bahasa Inggris dan Bahasa jerman.
Dari jadwal yang diterima oleh masing � masing anggota delegasi, kami kami mendapat kesempatan mengikuti berbagai mata pelajaran diantaranya : Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Fisika, Kimia, Olah Raga, Kesenian dan Bahasa Perancis.
Dengan adanya pertukaran pelajar ini kami mendapat banyak pelajaran dan pengalaman, dengan melakukan kegiatan � kegiatan sehari � hari kami dapat mengambil kesimpulan bahwa Jerman termasuk salah satu Negara yang memiliki system yang bagus, system informasi, system transportasi, bagus infrasturktur, tata kota, drainase, sanitasi dan terutama bidang pendidikan.
Kesan dan Pesan :
Kesan yang kami peroleh adalah kehangatan yang tercipta dan diberikan oleh para keluarga homestay. Kami berusaha seperti tinggal di rumah sendiri meskipun dengan cuaca yang cukup dingin dan ketat dalam menjalankan aturan dan kedisiplinan baik dalam rumah, perjalanan, sekolah dll.
Pesan yang disampaikan oleh Mr. Mier (Kepala Sekolah) adalah diharapkan adanya peningkatan kerjasama selain hanya pertukaran pelajar namun juga aspek-aspek yang lain sejalan dengan program kota Surabaya yang ingin mengembangkan perbaikan system, khususnya bidang Pendidikan.
Sedangkan pesan yang disampaikan oleh wakil delegasi dari delegasi Surabaya adalah dengan adanya pertukaran pelajar ini, kami berharap ada transfer ilmu, pengetahuan, teknologi dan informasi, Bahasa serta Seni dan Budaya. Kami juga melihat adanya perpaduan antara budaya barat dan timur, antara Indonesia dan Jerman, khususnya antara Surabaya dengan Berlin. Kami berharap program ini dapat memberikan inspirasi dan impian bagi siswa � siswi untuk belajar lebih giat dan serius. Di kemudian hari kami yakin diantara siswa kami ini akan dapat melanjutkan studi ke Jerman. Kami ingin program ini dikembangkan dan didukung oleh Pemerintah Daerah maupun Pusat, karena kendala yang paling utama adalah masalah biaya dan Bahasa. Semoga hari esok lebih baik.
Kesimpulan :
Kunjungan delegasi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang dimulai pada tanggal 04 sampai 24 September 2011 mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari Walikota Berlin, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin maupun Schadow Gymnasium khususnya. Sebagaimana tujuan awal dari kerjasama ini yakni saling mengenal budaya antar bangsa, serta mempererat tali persahabatan dan membangun kemitraan diantara kedua Negara, terutama Surabaya dan Berlin.
Terjalin kerjasama di bidang pembelajaran baik antar guru, siswa, guru dan siswa. Pembelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Fisika, Kimia, Olah Raga, Kesenian dan Bahasa Perancis dengan sistem yang menyenangkan dan metode yang lebih efektif. Demikian juga para siswa belajar untuk mengenal Negara Jerman dengan presentasi yang diberikan oleh siswa-siswi dari Schadow Gymnasium. Sebaliknya, para siswa juga belajar mempresentasikan tentang apa yang mereka pelajari bersama.
Delegasi dari Surabaya, khususnya para siswa dapat menjumpai hal- hal yang tidak terdapat di Indonesia dalam berbagai hal, baik yang positif maupun negative. Semoga dengan program pertukaran pelajar ini dapat membuka wawasan para siswa dan guru. Hal ini terlihat pada saat kami mengikuti pelajaran Geografi. Mereka ingin memberikan kontribusi dan melihat Indonesia dengan mata kepala sendiri. Kemudian melihat kejadian � kejadian alam dan mendiskusikannya serta membuat suatu saran untuk bagaimana kami sebaiknya mengatasi berbagai permasalahan yang ada di negeri kita tercinta ini.


Pencak Silat Jokotole

Unknown


PPS JOKOTOLE
"PERGURUAN PENCAK SILAT JOKOTOLE"
Pencak Silat Jokotole
Kamal, Kabupaten Bangkalan, menjadi semakin sepi setelah sebagian besar arus transportasi melalui feri Ujung-Kamal beralih lewat Jembatan Suramadu sejak setahun lalu. Namun, dari sisi barat Pulau Madura inilah ribuan pendekar pencak silat besutan Suhaimi Salam bermunculan.Dalam prestasi pencak silat, atlet asal Kamal tidak bisa dipandang sebelah mata. Kamal telah menelurkan ratusan gelar juara pencak silat tingkat regional, nasional, dan internasional.Prestasi pencak silat Kamal terwujud lewat keberadaan Perguruan Pencak Silat Jokotole atau PPS Jokotole. Berdiri pada 21 Maret 1976, PPS Jokotole yang dipelopori Suhaimi telah berkembang hingga memiliki sekitar 30.000 murid.Hanya berbekal rasa kekerabatan, PPS Jokotole asuhan Suhaimi itu memiliki 16 kepengurusan daerah (pengda) di 16 provinsi se-Indonesia. Semua pengda membawahi 66 cabang, baik di kabupaten maupun kota. Bahkan, mulai tahun 1984 muncul perwakilan istimewa (perwis) PPS Jokotole di Belanda yang tersebar di empat cabang.

Suhaimi bercerita, tumbuhnya perwis PPS Jokotole di Belanda bermula dari upaya Gubernur Jawa Timur periode 1967-1976 Moehammad Noer. Tahun 1980 Noer memperkenalkan budaya Jatim lewat silat madura yang dikemas dalam film dokumenter kepada Duta Besar Perancis.Film dokumenter tentang pencak silat madura itu kemudian dibawa Noer ke berbagai negara di Eropa. Dari melihat film dokumenter itu, 13 pemuda setempat rupanya terpicu ketertarikannya untuk menelusuri lebih lanjut tentang pencak silat madura.Tahun 1982, sebanyak 13 pemuda Eropa datang ke Kamal, Bangkalan, untuk membuktikan keberadaan PPS Jokotole. Setelah itu, pada tahun 1984, salah satu peserta asal Belanda, Glen Pennock, datang kembali ke Kamal. Kali ini dia berguru pencak silat kepada Suhaimi.Pennock-lah yang kemudian membuka perwakilan pencak silat di negaranya hingga memiliki 640 murid. Tahun 2002 Pennock pindah ke Amerika Serikat. Di sini dia juga membuka cabang PPS Jokotole di Chicago dan New York.

Tahun 2005, dibuka pula perwakilan PPS Jokotole di Selangor dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang dimotori Muntazar, tenaga kerja Indonesia asal Bangkalan.”Selama ini kami tidak pernah melakukan promosi apa pun. Siapa pun yang datang ke sini (PPS Jokotole) untuk mendaftar, pasti kami terima,” kata Suhaimi. Selama ini, semua perkembangan terkait dengan pencak silat madura tersebut terkomunikasikan dengan PPS Jokotole di Kamal, Bangkalan, lewat surat elektronik.”Website kami memang tidak punya. Justru perwis kami yang berada di Belanda memiliki website, yaitu JOKOTOLE BELANDA”

Berbagai kejuaraan Sejak berdiri tahun 1976 hingga sekarang, PPS Jokotole setidaknya telah menyabet 520 gelar juara pertama kedua, ataupun ketiga untuk tingkat regional, nasional, hingga internasional. Jika seluruh prestasi dihitung, PPS Jokotole telah mengumpulkan ribuan tanda prestasi dengan berbagai bentuk, mulai dari piala, medali, hingga piagam penghargaan.Perjalanan selama puluhan tahun dengan segudang prestasi itulah rupanya yang membuat nama PPS Jokotole menjadi tak asing dalam wadah Seluruh prestasi PPS Jokotole itu tidak lepas dari besutan ”tangan dingin” Suhaimi Salam. Pria itu sejak berusia muda telah meraih segudang penghargaan dalam berbagai kejuaraan.Dalam kurun waktu antara tahun 1966 dan 1976, Suhaimi berturut-turut menyabet gelar juara pertama dalam berbagai kejuaraan pencak silat tingkat regional dan nasional. Prestasi Suhaimi kemudian mencapai puncaknya ketika dia meraih juara pertama pada kejuaraan dunia pencak silat seni di Vienna, Austria, tahun 1986. Kepiawaian Suhaimi dalam pencak silat juga terukir dari ”kegilaannya” berguru ilmu silat di berbagai tempat. Dengan berlandaskan ilmu silat tradisional madura, dia kemudian mendalami ilmu pencak silat dari berbagai daerah lain di luar Madura.Suhaimi kemudian memadukan pencak silat madura dengan ilmu silat dari tempat lain, seperti silat bawean, silat padang, silat melayu, silat gorontalo, hingga silat sunda. Inilah rupanya yang membuat pengajaran pencak silat di PPS Jokotole memiliki ciri khas tersendiri.

Untuk menghidupi organisasi, PPS Jokotole tidak memiliki sumber dana khusus. Berjalannya perguruan yang mengambil nama salah seorang pahlawan Madura pada zaman Majapahit ini hanya mengandalkan sumbangsih sukarela dari para mantan murid perguruan. ”Kami tidak menarik iuran sepeser pun dari anggota. Sekarang ini, minat anak muda pada pencak silat semakin hilang. Jika mereka masih harus membayar, tidak ada yang mau datang ke perguruan,” kata Suhaimi, yang sejak masih kanak-kanak tertarik pada pencak silat.Sebagai organisasi yang menyumbang segudang prestasi di tingkat nasional ataupun internasional, PPS Jokotole pun tidak pernah mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Namun, roda organisasi perguruan pencak silat itu bisa terus bergulir.Meski berbekal anggaran yang minim, para murid PPS Jokotole tidak keberatan untuk memberi pelajaran ekstrakurikuler pencak silat di beberapa sekolah di sekitar Madura, bahkan sampai Surabaya. Suhaimi berharap, lewat pengajaran di sekolah-sekolah itulah pencak silat akan kembali diminati orang, terutama kaum muda. Di sisi lain, kaum muda di Kecamatan Kamal pun relatif sulit diharapkan tertarik pencak silat karena sebagian dari mereka harus keluar dari Kamal guna melanjutkan pendidikan formal.Oleh karena itulah, Suhaimi pun berangan-angan untuk mendirikan sekolah menengah atas yang di Kecamatan Kamal jumlahnya sangat terbatas.”Di Kamal sudah ada empat sekolah menengah pertama, tetapi hanya ada satu sekolah menengah atas. Jadi, anak muda Kamal yang mau melanjutkan pendidikan formalnya harus keluar dari Kamal, bahkan mereka sampai harus melanjutkan ke SMA di Surabaya,” tutur Suhaimi prihatin.
***
SUHAIMI SALAM 

• Lahir: Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 4 Agustus 1952
• Istri: Dwi Setiyaningsih
• Anak:
 1. Agus Bindara Suhaimi
 2. Andhi Jaka Suhaimi
 3. Syarief Hidayatullah Suhaimi
 4. Ayu Kusumastuti Suhaimi

• Pendidikan:
 - SD Kamal, Bangkalan
 - Sekolah Teknik Kamal, Bangkalan (tak tamat)

• Prestasi:
 - Juara I Kejuaraan Pencak Silat Seni Bangkalan, 1966, 1967,1968, 1970
 - Juara I Kejuaraan Sabung Bebas se-Madura, 1973
 - Juara I Pencak Silat Olahraga di Semarang, 1975
 - Juara I Pencak Silat Olahraga di Jakarta, 1976
 - Juara I Pencak Silat PON Ke-IV di Jakarta, 1977
 - Juara I Pencak Silat Invasi Tiga Negara di Singapura, 1980
 - Juara I Kejuaraan Dunia Pencak Silat Seni di Vienna, Austria, 1986
 - dll -

JOKOTOLE BELANDA



Pada awal tahun 80-an, Glenn Pennock seorang Eurasia yang menetap di Belanda menghubungi Jokotole. Pada saat itu Glenn telah menguasai pencak silat aliran Derosemo. Aliran ini berasal dari Surabaya dan banyak kesamaannya dengan gaya pencak silat Madura. Dewan pengurus jokotole baru saja memutuskan untuk menjalin hubungan Internasional. Setelah tiga masa latihan Glenn diperkenankan untuk mewakili Jokotole di Eropa. Di antara murid-muridnyanya, Paul Rovers adalah seorang murid yang telah berlatih pencak silat sejak 1976. Paul mengunjungi Madura untuk pertama kalinya pada tahun 1987 untuk berlatih d Akademi Jokotole. Beberapa murid mengikuti pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1994, Glenn berhenti berlatih Pencak Silat dan Paul menjadi aliran resmi dari Poras Jokotole. Dia mempunyai hubungan yang baik dengan akademi utama di Madura dan setiap tahunnya, murid dari Belanda mengunjung pulau Madura untuk berlatih. Jokotole Belanda
Pada tahun 1988, dalam sebuah pertandingan olah raga di Belanda , Kelompok Jokotole Belanda meraih tempat ketiga dan juga dalam seni. Setelah itu jokotole Belanda memilih untuk tidak berpartisipasi dalam pertandingan-pertandingan lagi. Akan tetapi dalam dua tahun terakhir, Jokotole telah turut serta dalam beberapa kompetisi dan berhasil menjuarai lebih dari 15 kejuaraan.
Akademi utama Jokotole berada di Haarlem. Jokotole adalah salah satu akademi di Belanda yang mempunyai pusat pelatihannya sendiri. Metode pengajaran Belanda adalah metode tradisional sebagaimana halnya di Indonesia.


Atribut / Lambang Jokotole

PPS JOKOTOLE
Atribut Jokotole
Ini adalah nama dari seorang pahlawan legendaris Madura yang hidup sekitar enam ratus tahun yang lalu. Sejak masa kecilnya Jokotole meghadapi banyak pertualangan dimana dia mengalahkan musuh-musuhnya dengan keahlian tarungnya, kebijaksanaannya, dan ilmu gaibnya. Dia membebaskan orang-orang Madura dari orang-orang China dan Bali, dan orang-orang kemudian memilihnya sebagai penguasa pulau mereka.

Cambuk
Cambuk ajaib Jokotole adalah salah satu atribut yang digunakannya untuk mengalahkan kesaktian penguasa China. Dalam pertarungan kerbau Madura yang populer, cambuk masih digunakan. Hal ini telah menjadikan cambuk sebagai lambang identitas orang Madura.

Pintu (Gapura)
Gapura ini menyimbolkan usaha para murid untuk mencapai kesempurnaan jiwa dan raga. Gapura ini sangat penting dalam salah satu petualangan Jokotole. Jokotole dapat mencapai tujuannya hanya dengan pengorbanan penuh.

Tangga
Untuk mencapai kesempurnaan, murid harus melewati lima tingkatan. Setiap tingkat mempunyai warnanya tersendiri. Sabuk yang dikenakan murid menunjukan tahap kemajuaanya. Kelima tahap berhubungan dengan panca indera dan tahap keenam menuju ke kesempurnaan.

Wicaksana
Terjemahan bebas dari pepatah kuno sansekerta ini berarti “Bersatu kita teguh”. Ini menunjukan solidaritas bersama antara para murid dan perguruan.

Perguruan Olah Raga Silat
Karena Jokotole sebagai aliran berperan penting bagi perkembangan pencak silat masa kini di Indonesia, maka Jokotole adalah satu dari beberapa aliran yang mendapat status sebagai akademi(Perguruan).


Pelajaran Isi
Dalam Pencak Silat Poras Jokotole aspek berikutnya dibedakan:
1.Olah Raga
2.Bela Diri
3.Seni
4.Ilmu/Kebatinan

Pelajaran diatur sehingga setiap aspek dilakukkan.
1. Olah Raga 
Ini berarti:
- Latihan untuk memperbaiki kondisi badan
- Latihan untuk meregangkan badan
- Latihan jatuh
- Bertanding
- Latihan pukul dan latihan tendang (dasar)

2. Bela Diri 
Bela diri dibagi dalam tiga bentuk:
- Tangkis
- Latihan dasar
- Bela diri berseni

3. Seni
Maksudnya latihan seni ialah menjamin ciri tradisional pencak silat. Seni itu diperlakukkan dalam aspek lain, tapi dilatih tersendiri juga:
- Bentuk Lanka (menjalani bermacam-macam sikap tempur diganti dengan teknik)
- Dasar (melakukkan kombinasi pukul dan tendang berseni)
- Bela Diri (melakukkan teknik bela diri berseni)


4. Ilmu/ Kebatinan 
Sejak permulaan muridnya diperkenalkan dengan adat tradisional dan perbuatan yang mengalir terus dari cara lain orang Madura menganggap dunia. Selain itu, latihan yang bertujuan berlatih setiap perasaan kalau ada keadaan bahaya dilakukkan sering juga. Teknik pernafasan diperhatikan sering juga untuk sama sekali bersantai jiwa dan memperbaiki konsentrasi.

Karena Poras Jokotole adalah aliran tradisional yang mempunyai hubungan erat dengan sekolah pusat di Indonesia, muridnya diberitahu ilmu tentang negerinya, kebudayaannya, dan bahasanya.

JOKOTOLE SURABAYA